Friday, 10 April 2020

Salah satu sunnah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wassalam adalah berkata-kata dengan perkataan yang ringkas tetapi padat.

بعثت بجوامع الكلم

“Aku diutuskan dengan Jawami’ al-Kalim”. (Sahih al-Bukhari).

Jawami’ al-Kalim adalah seputar sedikit lafaznya dan luas maknanya sepertimana yang dinyatakan oleh Ibn Hajar dalam Fath al-Bari, An-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim dan Badruddin dalam 'Umdatul Qari.

Manakala salah satu perkara yang dibenci adalah memperbanyakkan kata-kata. Nabi sallallahu 'alaihi wasalam bersabda :

Nabi sallallahu 'alaihi wasalam bersabda :

إِنَّ أَحَبَّكُمْ إِلِيَّ ، وَأَقْرَبَكُمْ مِنِّي : أَحَاسِنُكُمْ أَخْلاقًا ، وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلِيَّ ، وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي : مَسَاوِئُكُمْ أَخْلاقًا ، الثَّرْثَارُونَ الْمُتَشَدِّقُونَ الْمُتَفَيْهِقُونَ

“Sesungguhnya yang paling dekat di bagiku dan yang paling dekatku adalah yang paling baik akhlak di antara kalian. Yang paling dibenci di bagiku adalah yang paling buruk akhlak di antara kalian, ats-Tsartsarun, al-Mutsyaddiqun dan al-Mutafaihiqun”. (Riwayat al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubra, Musnad Ahmad dan Sahih Ibn Hibban).

At-Tirmizi berkata :

وَالثَّرْثَارُ ، هُوَ الْكَثِيرُ الْكَلَامِ ، وَالْمُتَشَدِّقُ الَّذِي يَتَطَاوَلُ عَلَى النَّاسِ فِي الْكَلَامِ وَيَبْذُو عَلَيْهِمْ .

Ats-Tsartsar adalah banyak kalamnya dan Al-Mutsyaddiq adalah orang yang meninggi-ninggikan (diri) terhadap manusia pada kalamnya dan biadab kepada mereka".

Manakala “al-Mutafaihiqun” adalah “al-Mutakabbirun” (orang yang sombong) sepertimana yang dinyatakan oleh Nabi sallallahu 'alaihi wassalam sendiri pada hadis riwayat at-Tirmizi, no. 1937.

image

No comments:

Post a Comment