Sunday, 29 March 2020

Puisi - 52

dan debunga telah menjadi abu,
merubah debu yang ditiup angin,
lalu menjadi habuk yang berterbangan,
menjadi layangan terkapai-kapai,
hinggalah suatu masa menemukan sampainya,
pada tabir jendela yang terbuka,
atau mungkin di tanah yang berpasir,
tinggal sejarah yang tidak dikenang,
semuanya dilupakan dari catatan,
tidak ada lagi pena untuk menuliskannya,
atau kalam yang membicarakan,
hanya pemadam yang memajah,
tiada padanya tersisa walau sekecilnya,
selamat tinggal yang tidak terucap,
berlalu pergi sebegitu sahaja…
tangisan tidak lagi berguna,
sesal tidak lagi mengubat,
dan semuanya terbenam hancur…..
pergilah wahai yang dilupakan,
walau tidak lagi wujud jejak bayangmu,
aku akan iringi langkahmu… suatu hari nanti…

-19 Oktoer 2014-

https://www.facebook.com/mazurka.martillo/posts/821198024597459

image

No comments:

Post a Comment