Monday, 30 March 2020

Puisi - 119

dengarkan luahanku,
dengarkan luahanku,
wahai dikau berjalan di renyai hujan
di malam kegelapan hari yang sunyi,
bertemankan cahaya lampu kuning jingga,
kau sudah kehilangan senyumanmu
kan pernah ia menginspirasi
lalu, ia menjadi sebab
aku terus hidup dan tabah
di dunia yang kejam ini,
yang telah sirna belas kasihannya,
yang sudah lama tenat dan rosak,

sekarang kau sudah hilang pedoman,
lalu apa yang selama ini aku memaknai?
apa yang sebenarnya aku cari?
apa yang hakikatnya telah aku temui?
di balik senyuman yang kau ukir
menjadi sinaran dan dorongan?
adakah ia sekadar kepalsuan?
atau perjuangan yang berhasil sia-sia?
ataukah candu untuk aku berkhayal?

aku terus menanti
terus mencari
terus genggam berpaut
terus bersama dengan kesangsian..
dalam kebuntuan ini..

-8 April 2019-

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=2643747455675831&set=pb.100001218067654.-2207520000.1558171677.&type=3&theater

image

No comments:

Post a Comment